Jumat, 03 Februari 2012

Menelisik Model Mental Marhaenisme demi Jayanya Indonesia


Menelisik Model Mental Marhaenisme demi Jayanya Indonesia



…..Generasi aktif politik saat ini sangat miskin persepsi dan perspektif tentang marhaenisme melalui qua-material dan sudah pasti belum bisa memahami rohnya. Renovasi marhaenisme memerlukan model mental baru, memerlukan artikulasi baru, agar keyakinan ini cukup kuat sebagai paltform perjuangan membangun masyarakat maju dan sejahtera di Indonesia….
***
Marhaenisme perlu dipahami sebagai platform perjuangan bagi para Marhaenis, apa keyakinan itu masih punya kekuatan, bukannya kita sudah lama tidak lagi ingat bahwa 85 tahun lalu Bung Karno telah menemukan jenius-lokal yang diberi nama marhaenisme untuk membangun Indonesia?
Ternyata sesudah 65 tahun merdeka, kaum marhaen di Indonesia masih lebih dari 100 juta orang, ini bila kita menggunakan standar pendapatan 2$ US per hari, standar demikian jelas standar rendah dalam spektrum kehidupan yang layak. Sialnya, di masa yang akan depan jumlah kaum marhaen ini cenderung tidak berkurang, bahkan sebaliknya. Involusi sektor-sektor kehidupan di masyarakat akan memperbesar laju kelahiran marhaen baru. Fakta demikian ini telah menunjukkan secara kuat bahwa kita keliru menggunakan acuan atau kita belum pernah menggunakan acuan tertentu sebagai platform bersama membangun Indonesia.
Padahal pada tahun 1920-an, Bung Karno telah menjelaskan gagasan jeniusnya perihal pola pikir, perihal model mental; sebuah cara, bagaimana membangun Indonesia nanti bila sudah merdeka, juga bagaimana kita bisa membebaskan diri dari penjajahan oleh kaum imperalis-kapitalis waktu era itu. Memang harus diakui sejujur-jujurnya, apa boleh buat, seperti halnya Pancasila, hingga saat ini sejak kelahirannya, Marhaenisme belum pernah dielaborasi agar bisa diterapkan seperti yang dimaksudkan semula. Partai-partai politik yang hidup sebelum 1965, apakah itu PNI, Partindo, Murba – masih polemik-,  baru sebatas menyatakan diri bahwa  partai tersebut berasas marhaenisme itu sebagai platform perjuangan. Setali tiga uang juga apa yang dilakukan partai-partai berasas marhaenisme pasca reformasi 1998.
Dengan demikian kita dewasa ini, generasi kelahiran 1950 an akan mengalami kesukaran bila  tidak punya kemampuan menggali aspek historis kelahiran marhaenisme, proses tumbuh kembangnya hingga saat ini.
Generasi aktif politik saat ini sangat miskin persepsi dan perspektif tentang marhaenisme melalui quasi-material dan sudah pasti belum bisa memahami rohnya. Renovasi marhaenisme memerlukan model mental baru, memerlukan artikulasi baru, agar keyakinan ini cukup kuat sebagai paltform perjuangan membangun masyarakat maju dan sejahtera di Indonesia. Model mental seperti apa?



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

MARHAENISME

· Marhaen

Orang yang menderita lahir batin akibat kapitalisme , kolonialisme/ imperialism ,feodalisme atau system lainya yang menindas dan mengungkung

· Marhaenis

Orang yang berjuang untuk kaum marhaen dalam membebaskan diri dari semua sistim yang mengungkung dan menindas dan mewujudkan masyarakat marhaenis yang tidak saling menindas

MARHAENISME

Ajaran bung Karno secara keseluruhan

v Bung karno dengan pisau analisa historis materialism menganalisa kondisi masyarakat Indonesia sebagai komunitas social ,hidup disuatu wilayah geo politik hindia belanda dan tidak dapat mengaktualisasikan tuntutan budi nuraninya (Social Consience Of Man )

Karena Apa ……?

Tertindas oleh system yang menindasnya , kolonialisme / imperialism ,anak kapitalisme dan feodalisme bangsa sendiri

BK (Bung karno) mencetuskan ideology disebut marhaenisme dengan asas

- Sosio Nasionalisme

- Sosio Demokrasi

- Sosio KeTuhanan YME